~murrabbi cinta~

~buat sang zaujah~
~kau wanita solehah~
~kau bidadariku~

Wahai gadis solehah....
dari jauh kumelihat raut wajahmu...tunduk memandang bumi yang luas...gerak langkahmu mengigatkan daku kepadasebuah kematian.

Dunia ini penuh dengan kepura-puraan.namun kau mampu mengharunginya bersama ladang kesabaran dan
ketakwaanmu.meskipun dicaci dan dimaki...ditaburi fitnah...namun bersama enteng dan gunung ketakwaanmu,kau mampu pertahankan kerana dirimu penuh dengan Nur Iman dan Din Islam untuk menegakkan jihad di akhir zaman ini.Bagimu Al-Quran sebagai HIBURAN..AS-SUNNAH menjadi amalan..dan RUMAH sebagai tempat perteduhan dari tipuan dunia yang penuh kepura-puraan.

Gadis Solehah..
Disebalik hijabmu terselindung wajah yang penuh Nur.Hati yang selalu mengingati Mati.Yang mencintai ALLAH dan RASUL dan yang taat kepada kedua ibu-bapamu.Kau pertahankan hijabmu meskipun dunia memandang dengan penuh kehinaan, tetapi ketahuilah....sesungguhnya Allah melihatmu penuh dengan kebanggaan,kalimah Allah....

gadisku,
saban ketika,gerak gerimu ku perhatikan.Akhlakmu yang terpelihara dari segala noda,maruahmu yang kau jaga dari sebarang nida,dan yang paling melembutkan hati.....tutur bicaramu melambangkan sifat keibuan sejati.Bila bertembung dengan jejaka yang bukan muhrimmu,kau tunduk memandang bumi,mengingatkanku tentang firman Allah s.w.t:
"wahai wanita-wanita yang beriman tundukkanlah pandangan apabila terpandang lelaki ajnabi supaya tidak berlaku zina hati dan bpleh membawa kepada zina besar.Sesungguhnya Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
Juga mengingatkan ku kepada Amirul Mukminin di zaman Rasulullah S.A.W.Siti Aisyah isteri tercinta dan Fatimah puteri tersayang.

Gadis Solehah...
Kau ibarat permata berharga yang sentiasa digilap....dibalut dan disimpan di tempat selamat.Kau juga ibarat gagakputih dikelilingi gagak hitam.Siangmu sibuk dengan urusan duniawi namun tika malam menjelang,kau perhambakan dirimu sepenuhnya kepadaIlahi,beribadat.....bibirmu berzikir mentilawah Al-Quran,tahajud,witir dan amalan - amalan istiqamahmu.Jauh disudut hatiku aku bangga dengan imanmu,takwamu,akhlakmu,amalanmu,
hijabmu dan perjuanganmu menegakkan kalimah Allah.

Gadis solehah....
Sebelum mengakhiri coretanku....kutitipkan firman Allah S.W.T buatmu....
"Sesungguhnya wanita yang solehah untuk wanita solehah dan yang jahat pula untuk lelaki yang jahat "


Kekalkan hijabmu hingga ke akhir hayatmu....
kau idaman lelaki idaman.
Sebaik-baik wanita adalah wanita solehah dan wanita solehah itu adalah perhiasan dunia....

Ya Rabba tak mungkin aku bohongi rasa dalam hati, walau mataku hanya memandangmu lewat mimpi namun lamunanku tentang dirimu tak mungkin dapat aku hilangkan,, dalam hati hamba ini takut dan takut, malu dan malu untuk meluahkan segala rasa, biarlah aku biarkan bibir ini bisu dan kuping ini tuli meski hati terus berbisik di sela pintu mimpi, wahai dzat yang mencipta Cinta Abadi , bimbing daku meraih cintanya, demi merengkuh CintaMu Yang hakiki nan abadi, kini aku tinggalkan sebuah tarian pena dariku tanda isi hati ini yang tak pernah menentu.....
Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku

Tak terasa aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaanku atau perasaan dirimu. Seperti yang engkau tahu, di dalam hati ini selalu berbisik, aku selalu ingin melihatmu walau hanya dengan kerlipan mata, namun rasa malu didasar hati selalu membisikan padaku agar aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tak acuh padamu. namun Saat khayalan ini melayang mengagumimu, tak kuasa aku meluah rasa, tapi...,aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci dan tak mampu berbicara walau sepatah kata. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai. walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi, hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

Sakit hatiku memang, saat prasangkaku berbicara bahwa engkau tak mencintaiku dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa, Ya Allah.., mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu, agar aku mampu mengedit Rasa di dalam hati ini, dan menatapnya di alam maya, hingga tak ada tatapan pertama yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh dan tak berdaya seperti ini. Astahgfirullah....mungkin inilah tanda kelemahan Iman di hatiku.

Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pandangan. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangka hati ini tentangmu, karena sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini untuk menutup semua rasa prasang di hati ini terhadapmu. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang sedari awal telah terpancang dilubuk hati ini dan akan kubuka saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu datang padaku

(andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah pria tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali dengan asa yang mulai terhempas .

wahai yang telah melumpuhkan hatiku,andai kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini,aku tak rela semua akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin BERPACARAN denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini, karena aku telah bertekad dalam diriku, bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada sang BIDADARI-ku. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila bidadari itu bukanlah engkau.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku dan menggelayuti mimpi malamku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik buatku. Namun juga tak berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita, atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang Sedemikian itu.

Aku yang tidak mengerti diriku…dengan apa kata hati ini harus aku tahan...

Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu... aku takut tak akan pernah lagi menemukan wanita solehah seperti dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin aku akan tersenyum mengingati perbutanku ini..Alangkah konyol dan kerdilnya diri ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Allah Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua mahluk. Agar Dia berikan akhir yang terbaik terhadap kisah kita yang belum sempat terajut ini. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis setipis rambut ini mampu bertahan dengan godaan dan bisikan hati yang kalut, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA. Namun sebagai pengingat diri agar diri ini jauh dari nista...

Wassalamualaikum ....

di dalam diam aku mencintainya...




Beritahu pada muslimah itu
dirinya ibarat kaca;
disentuh terguris,
dihantuk serpih,...
dihempap berkecai.

Beritahu pada muslimah itu
jaga tutur kata;
cakap tinggi nanti dibenci,
terlalu rendah dipijak pula,
cakap sombong mengundang lawan,
hati-hati meluah kata,
kerana pulut santan binasa,
kerana mulut badan binasa.

Beritahu pada muslimah itu
jaga tingkah laku;
harga diri letaknya di situ,
jangan meluru ikut telunjuk nafsu,
sesekali tersilap langkah,
akan dihukum selamanya,
keturunan dicerca payah,
menyesal kemudian bukan faedah.

Beritahu pada muslimah itu
jaga pakaian;
ia cermin peribadi,
juga lambang bangsa,
di mana dan dalam keadaan apapun,
biar orang kenal, dia orang ISLAM.

Beritahu pada muslimah itu
simpan secebis malu;
kerana malu itu,
sebahagian daripada iman...


CaNTik WaNitA kERaNa KeJeRNiHaN WaJaH,
MaNiS WaNitA kERaNa sENyuMaN yANg iNdaH,
AyU WaNitA kERaNa keSeDeRHaNaaN LaHiRiaH,
HeBaT WaNitA kERaNa KeiMaNaN kePaDa ALLAH!
sesuatu
yang berharga pasti disimpan, ditutup dan tak didedahkan kpd org
ramai...cuba bandingkan kaca dan berlian..mana yang lebih dijaga?? yang
tertutup tu la yang mahal... album ni ditujukan pada diriku
sendiri..moga menjadi wanita solehah itu sentiasa menjadi impian
aku...walaupun diriku serba kekurangan dan banyak silap dan salahnya..
improve diri menjadi lebih baik adalah wajib bg insan merasakan dirinya



ku serah segala ketentuan
biarlah masa yang berbicara
dipangku wajah yang layu
dan aku telah jemu

aku tidak mahu berpaling
pada yang mengganggu
dan menggugat
sapanya meletihkan diri
hadirnya mengundang penat

telahku serah cinta ini
bukan lagi pada manusia
kerana cinta martabat itu
bersalut segunung kepalsuan
dan kepuraan

aku semakin tidak peduli
apa yang mahu akan terjadi
kerana gerak dan tindakanku
mahu bebas dari masalah

aku adalah aku sekarang
biar terbuang tetap berjuang
akan ku serah jiwa ini
sepenuh hati dalam perjuangan
aku adalah aku yang berjuang






Gratisan Musik